Banyak
orang pasti sudah mengenal yang namanya wired network, jika salah dalam
pemasangan kabel ke konektor RJ-45 akibatnya network tidak akan terkoneksikan.
Belum lagi RJ-45 yang hanya sekali pakai jika salah atau kurang pas dalam pemasangan
sudah tidak bisa dibenarkan atau dipakai lagi. Sebenarnya pemasangannya sangat mudah
tetapi tidak semua orang tahu bagaimana
cara memasang kabel UTP ke RJ-45 dengan benar dan bahkan lebih banyak lagi yang
tidak tahu apa alasan kabel UTP harus
dipasang seperti itu.
A.
Alat dan
bahan yang diperlukan
1.
Kabel UTP
Kabel
UTP terdapat beberapa kategori yaitu dari kategori 1 –7 yang sering digunakan
untuk LAN biasanya kategori 5 atau sering disebut cat-5. Berikut ini kegunaan
dari kabel kategori 1 – 7 :
a.
Cat 1 :
sebelumnya dipakai untuk POST (Plain Old Telephone Service) telephone dan ISDN.
b.
Cat 2 :
dipakai untuk token ring network dengan bw 4mbps
c. Cat 3 :
dipakai untuk data network dengan frequensi up to 16Mhz dan lebih populer untuk
pemakaian 10mbps
d.
Cat 4 :
Frequensi up to 20Mhz dan sering dipakai untuk 16mbps token ring network.
e. Cat 5 :
Frequensi up to 100Mhz dan biasa dipakai untuk network dengan kecepatan 100Mbps
tetap kemungkinan tidak cocok untuk gigabyte ethernet network.
f. Cat 5e :
Frequensi dan kecepatan sama dengan cat-5 tetapi lebih support gigabyte
ethernet network.
g.
Cat 6 :
Memiliki kecepatan up to 250Mbps atau lebih dari dua kali cat-5 dan cat-5e
h.
Cat 6a :
Kabel masa depan untuk kecepatan up to 10Gbps
i. Cat 7 :
di design untuk bekerja pada frequensi up to 600Mhz.
Berikut
ini contoh gambar kabel UTP yang sudah dipasang konektor, kabel cat-5e dalam
keadaan terkupas dan kabel cat-6.
Gambar1. Contoh kabel UTP yang sudah dipasang konektor
Gambar2. kabel
cat-5e dalam keadaan terkupas
Gambar3. kabel
cat-6.
2.
RJ-45 Connector
Setelah
kita mengetahui jenis-jenis kabel, selanjutnya aedalah konektor RJ-45. Berikut gambar
dan perbedaannya dengan RJ-11 yang juga sering ditemukan dipasaran.
a. Gambar
RJ-45 dengan 8 pin
Gambar4. RJ-45
dengan 8 pin
b. Gambar RJ-11
dengan hanya memiliki 4 pin.
Gambar5. RJ-11 dengan
hanya memiliki 4 pin.
3.
Crimp Tool
Crimp
tool / Crimping tool adalah alat untuk memasang kabel UTP ke konektor RJ-45 /
RJ-11 tergantung kebutuhan. Bentuknya bermacam-macam ada yang besar dengan
fungsi yang banyak, seperti bisa memotong kabel, mengupas dan lain sebagainya.
Ada juga yang hanya diperuntukan untuk crimp RJ-45 atau RJ-11 saja. Berikut
contoh gambarnya.
Gambar6. Crimping
tool
4.
Kabel Tester
Supaya
kita yakin bahwa pemasangan kabel ke konektor sudah baik lebih baik kalau kita
juga memiliki cable tester. Perbedaan
diatara dua tester dibawah ini adalah yang satu memakai satu led untuk satu
pair sementara yang satu lagi satu led untuk satu kabel. Kemudian tester yang
lebih kecil adalah remote cable tester yang dipakai apabila kabel yang di test
panjang dan kedua ujung nya tidak berdekatan (misalnya ada diruangan yang
berbeda). Cara penggunaannya adalah dengan memasang ujung kabel yang satu ke TX
di cable tester yang besar kemudian set auto, kemudian di ujung yang lain kita
pasang remote cable tester. Setelah itu kita cukup melihat remote cable tester
saja. Apabila menyala berarti kabel terkoneksi dengan baik sementara apabila
mati berarti kabel terputus.
Hasil test dengan menggunakan kabel tester
tidak berarti menunjukan bahwa kabel tersebut bisa berfungsi dengan baik. Jarak
maksimum 100meter dari kabel cat-5e kadang apabila di test dengan cable tester
akan tetap menghasilkan nilai baik pada jarak lebih dari 100meter sementara
ketika dialiri data koneksi terputus karena kabel terlalu panjang.
Gambar7. Kabel Tester
5.
Tone generator
Alat
yang berikutnya adalah tone generator yang mampu melakukan tracing di posisi dimana
kabel terputus. Sangat berguna apabila kita tidak menginginkan untuk mengganti
seluruh kabel ketika ada kerusakan. Susunan kabel standar menurut warna pada
posisi stright dan pada posisi cross.
Gambar8. tone
generator
Setelah
kita tahu alat-alat yang diperlukan untuk pemasangan kabel UTP ke RJ-45 soket,
sekarang ada istilah dalam straight dan crossover dalam cabling. Dari 8 kabel
(4 pair) UTP kabel, yang terpakai sebenarnya hanya 4 kabel (dua pair), dua
kabel untuk TX atau transfer data dan dua kabel untuk RX atau menerima data.
Walaupun hanya empat kabel yang terpakai, kita tidak boleh sembarangan
mengambil kabel mana saja yang akan dipakai. Kabel yang dipakai haruslah dua
pair atau dua pasang.
Tanda
kabel satu pasang adalah kabel tersebut saling melilit dan memiliki warna /
stripe yang sama. Menurut standar TIA/EIA-568-B pasangan kabel yang dipakai
adalah pasangan orange-orange putih dan hijau-hijau putih. Sementara pin yang
dipakai dari delapan pin yang dimiliki RJ-45 yang terpakai adalah Pin nomor
1-2-3-6 sementara nomor 4-5-7-8 tidak terpakai untuk transfer dan receive data.
B.
Susunan kabel berdasar TX dan RX
Gambar9. Pinout
kabel Straight-Trouhgt dan kabel Crossover
Crossover
/ cross cable adalah kabel yang secara manual maping signal output pada satu
konektor ke input di konektor yang satunya lagi atau TX + dari satu konektor di
Maping ke RX + di konektor yang lain dan TX – di konektor yang satu ke RX – di
konektor yang lain. Berikut tabel pinout kabel straight-trough pada T568A.
Tabel
pinout kabel straight-trough pada T568B
Tabel pinout kabel crossover
Lebih mudahnya
seperti tabel berikut ;
Gambar10.
Koneksi kabel cross
Cross
cable biasa dipakai untuk koneksi dari PC to PC / PC to Router, Pokoknya semua
koneksi dari alat yang biasanya koneksi melalui switch atau hub tetapi dipasang
secara langsung. Berikut ini contoh posisi kabel dalam kondisi crossover. Gambar.11.
adalah posisi warna pada satu sisi dan sisi yang lainnya berdasarkan standar
internasional T568A dan T568B. Nomor konektor dihitung dari sebelah kiri dengan
kondisi konektor bagian pinnya menghadap kita. Gambar.12. adalah contoh kabel cross
yang sudah jadi dan gambar.13. adalah contoh cross over adapter yaitu alat yang
bisa membuat straight cable menjadi cross apabila kita tidak ingin merubah
konektor dengan cara memotongnya.
Gambar.11.
posisi warna kabel dalam kondisi crossover dan kondisi konektor pin
Gambar.12.Contoh kabel cross yang sudah jadi
Gambar.13.Cross over adapter
Sementara
untuk straight cable kita tidak terlalu kerepotan memikirkan cross over, cukup
menyamakan posisi kabel di satu sisi dengan sisi lainnya.
C.
Tips untuk
memasang Kabel ke Konektor
1. Menyiapkan
semua peralatan terutama kabel, konektor RJ-45 dan Crimping tool.
2. Mengupas
bagian luar kabel (pembungkus kabel-kabel kecil) kira-kira sepanjang 1 cm
dengan menggunakan pengupas kabel yang biasanya ada pada crimp tool (bagian
seperti dua buah silet saling berhadapan itu untuk mengupas)
3. Menyusun
kabel sesuai dengan keperluan. Untuk konektor pertama selalu susun dengan
susunan standar untuk Straight atau T568A. Apabila masih merasa kurang nyaman
dengan susunan kabel coba tarik sedikit semua kabel yang telah dikupas
sementara tangan yang satu lagi memegang bagian kabel yang tidak terkupas.
Kemudian menyusun kembali dengan cara memelintir dan membuka lilitan pasangan
kabel.
4. Merapikan
susunan kabel dengan cara menekan bagian yang dekat dengan pembungkus kabel
supaya susunan kabel terlihat rata.
5. Memotong
ujung-ujung kabel yang tidak rata dengan pemotong kabel (bagian yang hanya
memiliki satu buah pisau dan satu bagian lagi datar pada crimp tool adalah
pemotong kabel) sampai rapih. Mengusahakan jarak antara pembungkus kabel sampai
ujung kabel tidak lebih dari 1cm.
6. Dengan
tetap menekan perbatasan antara kabel yang terbungkus dan kabel yang tidak
terbungkus, mencoba memasukkan kabel ke konektor RJ-45 sampai ujung-ujung kabel
terlihat dibagian depan konektor RJ-45. Kalau masih belum, coba terus ditekan
sambil dipastikan posisi kabel tidak berubah.
7. Setelah
kita yakin posisi kabel tidak berubah dan kabel sudah masuk dengan baik ke
konektor RJ-45 selanjutnya masukan konektor RJ-45 tersebut ke crimpt tool untuk
di pres. Ketika konektor dalam kondisi didalam crimp tool anda bisa memastikan
kembali kabel sudah sepenuhnya menyentuh bagian dapet RJ-45 dengan cara
mendorong kabel kedalam RJ-45. Pastikan juga bahwa bagian pembungkus kabel
sebagian masuk kedalam konektor RJ-45.
8. Kemudian
kita bisa menekan crimp tool sekuat tenaga supaya semua pin RJ-45 masuk dan
menembus pelindung kabel UTP yang kecil. Apabila kita kurang kuat menekan
kemungkinan kabel UTP tidak tersobek oleh pin RJ-45 sehingga kabel tersebut
tidak konek. Dan apabila pembungkus bagian luar tidak masuk kedalam konektor
RJ-45, apabila kabel tersebut sering digerak-gerakan, kemungkinan besar posisi
kabel akan bergesar dan bahkan lepas.
9. Melakukan
langkah-langkah diatas untuk ujung kabel yang satunya lagi.
10. Apabila kita
sudah yakin memasang kabel UTP ke RJ-45 dengan kuat selanjutnya adalah test
dengan menggunakan LAN tester apabila ada. Apabila tidak memiliki LAN tester cukup melihat kembali kabel yang sudah
terpasang, memastikan bahwa kita sudah cukup kuat memasangnya dan semua ujung
kabel terlihat dari bagian depan RJ-45 maka hampir bisa dipastikan pemasangan
kabel UTP tersebut sukses.
0 komentar:
Posting Komentar